My Blog List

Wednesday, October 4, 2017

English without Practice is Nothing

Mempunyai teman dari luar negeri itu menyenangkan. Bila berteman dengan foreigners, kita jadi bisa lebih mengenal kebudayaan dan kehidupan sehari-hari mereka secara langsung. Jadi bukan hanya tahu dari TV atau kata orang, melainkan langsung berbagi pengalaman dan membuka wawasan lebih luas. Punya teman dan guru orang korea merupakan suatu hal yang sangat luar biasa bagi saya.
Satu hari kita bisa ikut mereka makan di restoran korea, memperhatikan dan mengikuti bagaimana cara mereka menyantap bulgogi dan lain sebagainya. Di hari lain kita juga bisa ajak mereka makan di restoran Indonesia dan mengenalkan sayur asem, lalapan, pempek Palembang ,dan bagaimana caranya makan pakai tangan.
Syukur-syukur kalau teman Korea kita bisa bahasa Inggris. Lebih seru lagi kalau mereka juga bisa bahasa Indonesia. Tapi seberapa sering sih kita berjumpa dengan orang Korea yang lancar berbahasa Inggris dan Indonesia? Jarang sihh hehehehe…
Sepengetahuan saya ,tidak semua orang korea bisa berbahasa inggris apalagi berbicara bahasa Indonesia. Maka dari itu ,dengan belajar bahasa Korea aku jadi bisa lebih mengenal seseorang lebih dari sekedar menanyakan nama dan apa kabarnya. Kita jadi bisa berbagi cerita tentang kehidupan, cita-cita, hobi dan lain-lain.
Sebenarnya saya masih belum mahir untuk berbicara bahasa korea ,masih sangat jauh dari kata lancar, apalagi jago. Kalau diibaratkan seperti anak yang baru lahir terus diajarin sama orang tua nya berbicara dan masih berbata-bata. Tapi saya begitu yakin bahwa siapa saja yang masih punya semangat belajar dan berapapun usianya, maka sesungguhnya tidak ada kata terlambat bagi orang tersebut untuk mau terus belajar.
……….. Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Q.S al Hujurat : 13)
Allah swt. menyuruh kita untuk saling mengenal satu sama yang lainnya supaya kita saling mengenal. Allah swt. juga menjadikan sebagian dari kita untuk saling mengenal sebagian yang lain bukan untuk saling membanggakan ketinggian nasab atau keturunan, karena sesungguhnya kebanggaan itu hanya dinilai dari segi ketakwaan, bukan warma kulit, ras, clan, marga, kenegaraan dan lain sebagainya.
(kembali ke laptop hehehe)
Personally, saya bukanlah manusia yang menyukai K-Pop dan K-Drama. Saya hanya menyukai beberapa film korea yang hanya memiliki makna terdalam di balik film tersebut, sebut saja Pure Love, My annoying brother, Train to Busan dan lain-lain. Jadi ,semenjak awal tahun 2017 saya mulai belajar Bahasa Korea mulai dari nol ,tidak seperti teman-teman saya yang lain yang sudah punya basic bahasa korea karena sudah belajar bahasa korea secara tidak langsung dari k-pop dan k-drama itu lohh.
Itu lah budaya baru masyarakat sekarang, belajar bisa dimana saja. Dengan akses internet ataupun media televisi semuanya menjadi sangat cepat. Baik budaya dalam membentuk prilaku serta sikap masyarakat dalam membentuk budaya berbahasa yang benar (seharusnya).
Kebudayaan erat kaitannya dengan bahasa. Ada banyak perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang bila ditelusuri akan membawa kita kepada kebudayaan masyarakat setempat.
Dalam bahasa Korea dikenal berbagai bentuk tingkatan bahasa, menunjukkan bagaimana masyarakat di Korea menghormati orang yang lebih tua atau dituakan. Bentuk sopan santun dalam berbahasa ini mirip seperti dalam bahasa Sunda, Jawa, dan lain sebagainya.
Dalam bahasa Korea juga dikenal bermacam-macam nama panggilan untuk memanggil orang lain berdasarkan jabatan atau hubungan sosial. Memanggil orang lain dengan nama atau ‘kamu’ itu dianggap tidak sopan. Ini jauh berbeda dengan bahasa Inggris yang perbendaharaan kata untuk nama-nama panggilannya lebih sedikit (sir, mister, miss, boss, aunty, uncle, dll) karena masyarakatnya memanggil satu sama lain dengan nama. Bahkan anak pun memanggil orang tuanya dengan nama.
Pada akhirnya, apapun bahasa asing yang kamu pelajari, akan membuat hidupmu lebih kaya akan wawasan dan pengalaman. Adakah hal yang membekas dalam ingatanmu, cerita menarik yang kamu alami karena kamu mempelajari bahasa asing yang rasanya tak akan pernah terjadi kalau tidak pernah belajar bahasa asing?
Nah ,salah satu tips untuk belajar bahasa asing terutama bahasa korea ialah dengan mencari komunitas yang seragam biar bisa mraktekin apa yang udah kamu pelajari. Nggak mungkin kan ngajak orang rumah ngobrol bahasa korea? padahal keluargamu biasanya ngomong sehari-hari bahasa jawa atau curcol meneh iki doh bla bla bla hehehehe.
Nggak harus ketemuan juga sih dengan anggota komunitas secara langsung (salah satu tips), cukup gabung di jejaring sosial yang update korean news kamu udah bisa mraktekin bahasa korea mu. Thats fun!
Pas saya udah ketemu dan sharing sama anggota komunitas bahasa korea di Bandung, ada kata-kata di dalam benak tapi susah mau ungkapin, takut salah dan canggung. Pada akhirnya mulut kelu tak dapat bersuara, iya, aku ialah orang yang belum bisa bahasa Korea.
Takut ngomong, maupun ngomong belepotan. Ya gak aneh juga sih, karena emang belum pernah belajar juga sih sebenernya. Boro-boro mau ngomong ,k-pop dan k-drama aja saya ga suka khkhkhkhkhkhkh….
Jadi, pas disuruh bicara nyebutin huruf Hangeul aja awal mau bicara Korea itu canggung banget, merasa aneh gitu. Mungkin juga karena ada sedikit shock ya. Jadi butuh adaptasi banget pada awalnya.
Tapi kalau soal belajar bahasa, kamu bisa bebas sih belajar dimana saja dan bahasa yang kamu anggap penting untuk dipelajari, dan kamu juga bisa menelaah sendiri kosakata mana yang sering dipakai sehinggga bahasamu tidak kaku seperti di buku-buku. Nah ,menurut saya mungkin sih, yang terpenting meski bukan yang utama, kamu nggak harus keluar duit untuk bayar les-lesan, wkwkwk.
Oya ,biasanya kendala yang didapati oleh para orang yang belajar bahasa korea ialah terkadang kalau malas ya nggak belajar. Klau rajin yaa pasti rajin banget. Kalau saya ,kadang nggak mood berbulan-bulan bisa jadi nggak belajar, bahasa Korea itu hanya hobi yang saya lakukan kapanpun semau saya, nggak pernah ujian, nggak pernah latihan, beda banget sama anak yang emang ambil jurusan bahasa korea di universitas gitu kan.
Terakhir ,salah satu hal yang sangat perlu kita lakukan adalah practice. Bentuk latihannya juga banyak ,bisa dengan berbicara sama kaca, sama binatang peliharaan, sama hati nurani atau bagaimanapun caranya kalau memang mau serius dengan bahasa yang kamu pelajari jadi berbicara itu penting.


Atau bisa juga dengan chatting dengan teman-teman satu komunitas kamu melalui WhatApp, line dan lain sebagainya. Karena namanya belajar nonformal (otodidak) kita pasti hanya terpacu dengan media, belajar secara tertulis saja. Tapi namanya bahasa itu kan untuk komunikasi, komunikasi identik dengan latihan serta melatih bicara. Nggak bisa bicara, tamat sudah, dan nggak mampu mengungkap isi di hati hihihihi…

No comments:

Post a Comment